Rabu, 31 Juli 2019


Krisis ekonomi  yang terjadi dewasa ini mempunyai impact di sektor Peternakan, salah satunya adalah ketergantungan impor dan akibatnya akan terjadi kolaps. Diperparah lagi dengan perhatian pemerintah yang dianggap masih kurang di sektor peternakan, padahal sektor peternakan sendiri mempunyai peluang yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi terutama dalam hal membuka lapangan kerja, karena dalam industry peternakan sangatlah kompleks sehingga membutuhkan SDM yang tidak sedikit.
Jika kita lihat dalam fenomena konsumsi masyarakat pasca krisis ekonomi trend terhadap permintaan dalam hasil usaha peternakan semakin meningkat. Peningkatan trend konsumsi tersebut dapat menjadi suatu tantangan dan dapat pula menjadi sebuah peluang dalam bidang peternakan maupun subsektor peternakan, khususnya untuk produk daging dan telur. Dihubunngkan dengan perdagangan global, Indonesia saat ini menjadi negara dengan pengimpor terutama daging sapi atau ternak hidup, dan bibit ayam. Disamping itu Indonesia juga mengimor feed supplement pakan ternak. Ketergantungan terhadap semua hal tersebut tentunya akan sangat mempengaruhi dalam perkembangan peternakan di Indonesia.

Perlu diketahui sebenarnya peranan subsektor dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan kasus pengganguran, tetapi dalam sekarang ini atara sektor dan subsektor belum ada connectivy yang baik. Padahal di era revolusi industri 4.0 tidak dapat dipungkiri lagi teknologi sangatlah berkembang pesat, sudah semestinya dalam sektor peternakan memanfaatkan teknologi yang ada, yang harapannya dapat menunjang berkembangnya subsektor sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat. Subsektor harus mulai difokuskan pada produksi pangan, karena tak dapat dipungkiri masalah pangan adalah masalah yang important dan ditambah lagi dengan kebutuhannya yang pasti selalu meningkat. Sekarang kita harus merubah pola pemikiran bahwa usaha peternakan bukanlah usaha padat karya, karena kita ketahui usaha peternakan mempunyai peranan penting untuk mendunkung industry pangan.  

Minggu, 21 Juli 2019


Gudik sebutan untuk penyakit kulit yang sering terjadi dalam  permukaan kulit atau istilah ilmiahnya disebut Scabies. Penyakit ini disebabkan oleh tungau jenis Saarcoptes scabiei, hewan kecil yang cukup menjengkelkan bagi para penderitannya. Penyakit ini sudah dikenal sejak lama, seorang bernama Bonoma dan Cestoni memberikan penjelasan terkait tungau penyebab Scabies sekitar tahun 1689. Biasanya penyakit ini menyerang di daerah yang tingkat higienitas-nya rendah dan lingkungan yang padat dengan penduduk,seperti misalnya di lingkungan pesantren.
Dalam dunia pesantren ada enigma yang menarik menyangkut penyakit gudik ini, seseorang dianggap belum menjadi santri kafah apabila santri tersebut belum terkena penyakit gudik. Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan timbul enigma seperti itu dalam pesantren?. Apa mungkin karena pesantren identik dengan lingkungan yang kotor, kurang tertata dan pandangan negatif lainnya. Eits..tapi jangan menjustisfikasi semua pesantren seperti itu. Sebenarnya jika kita melihat sistem dalam pesantren kita diajarkan dengan prinsip – prinsip kebersihan, misalnya dengan diadakan roan yang rutin tiap berapa hari sekali dan juga yang perlu digarisi bawahi bahwa semua orang berpotensi terkena penyakit ini, hanya saja jika di pesantren peluang terkena penyakit ini lebih besar, sebenarnya hal ini bisa dimaklumi karena dalam lingkungan pesantren santri punya latar belakang yang berbeda – beda. Mungkin ada santri yang bisa menjaga kebersihan, dan mungkin ada santri yang kurang bisa menjaga kebersihan serta kepeduliaanya terhadap kebersihan masih rendah. Nah hal inilah yang menjadi sebab musabab terkenannya penyakit ini, karena kondisi yang kurang bersih sangat berpotensi untuk timbulnya penyakit ini. Dan yang menarik  di pesatren itu sangat kental dengan yang namanya nilai – nilai kebersamaan, misalnya ketika makan dilaksanakan secara bersama – sama , saat  roan, dan mandi pun juga bersama – sama, dan saking tingginya nilai kebersamaan terkena gudik pun juga bersama – sama wkwkwk. Hmm sebenarnya bukan karena tingginya nilai kebersamaan sih, hanya saja penyakit ini sangat mudah menular, bisa karena kotak fisik atau bisa juga lewat pakaian yang biasanya jika di pesantren pakaian sering semrawut dimana saja. Apabila penyakit ini sudah mengenai satu santri implikasinya semua santri terancam terkena penyakit ini, karena berkembang biakana yang cepat dan mudahnya menular ke orang lain, ibarat virus zombie yang di film – film itu. 
Sebenarnya apasih gejala penyakit ini?. Penyakit ini diawali dengan eritema pada kulit dan disertai dengan rasa gatal, kemudian berlanjut dengan iritasi, akibatnya seseorang merasa tidak tahan dan sering kali menggaruk – garuknya, akibatnya akan terjadi keropeng atau kerak bahkan juga bisa sampai timbul abses. Jika sudah seperti ini langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memutus siklus hidup tungau sesuai dengan apa yang di rekomendasikan oleh dokter. Yang paling penting bagi penderita dalam proses pengobatan adalah sabar, karena dalam pengobatan penyakit ini tidak bisa instan langsung sembuh. Maka dari itu menjaga kebersihan sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan penyakit – penyakit yang tidak diinginkan.

Rabu, 03 Juli 2019

Post truth kata yang diinisiasi sejak tahun 1995 dan mulai booming di tahun 2016. Orang cenderung disebut post truth ketika ia tidak percaya dalam suatu situasi dimana disajikan hal – hal factual tetapi lebih percaya terhadap suatu hal yang masih absurb kebenarannya yang menyakut personal belief misalnya menyangkut agama, kepentingan politik, etnis dll. Menjelaskan suatu kondisi ketika fakta obyektif tidak berpengaruh untuk membentuk pandangan masyarakat dibandingkan dengan emosi atau kepercayaan pribadi. Ketika orang mulai mengabaikan kebenaran maka akan terjadi disinformasi yang bisa menimbulkan problematika dan konflik di masyarakat.
Ketika kita berbicara tentang post truth kita mungkin langsung terbayang dengan penyakit yang disebut hoax. Hoax merupakan anak kandung  dari post truth, gampangnya makna hoax adalah kebohongan. Kebohongan serangkaian informasi yang dibuat dengan tujuan tertentu dan dampaknya akan terjadi misleading di kalangan masyarakat. Lantas factor apa yang membuat hoax dapat menjamur secara pesat, tak bisa dipungkiri teknologi merupakan salah satu pendukung menyebarnya hoax dan ditambah lagi dengan  akses internet yang cepat dan jangakauannya luas. Selain itu lemahnya literasi media menyebabkan orang cenderung langsung menerima segala informasi tanpa melakukan proses veritifikasi terlebih dahulu. Ketika masyarakat sudah enggan melakukan check dan recheck informasi yang ia dapat, maka isu public akan banyak bermunculan yang bisa membuat terjadinya kepanikan sosial. Timeline sejarah merekam banyak peristiwa besar yang ditimbulkan oleh isu hoax, diantaranya isu penyerangan Polandia terhadap Jerman yang melatar belakangi terjadinya perang dunia II. Yang masih anget ditahun 2016 terkait Donald Trump yang diklaim melakukan propaganda demi terpilihnya ia menjadi orang nomer satu di AS dan yang paling kontroversi terkait larangan imigran muslim masuk AS.
Lantas bagaimana menekan laju hoax?. Mulai sekarang kita dituntut kritis dalam menanggapi segala informasi yang diperoleh, kita harus pandai menilai, dari siapa informasi itu dibuat dan pihak mana yang akan diuntungkan dari informasi tersebut, selain itu kita juga harus mem-verifikasi setiap informasi yang diterima dan yang paling penting jangan mudah terpengaruh dengan hal – hal yang provokatif.


Haus Bacaan

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts