Gudik sebutan untuk penyakit kulit yang sering terjadi dalam permukaan kulit atau istilah ilmiahnya disebut Scabies. Penyakit ini disebabkan oleh tungau jenis Saarcoptes scabiei, hewan kecil yang cukup menjengkelkan bagi para penderitannya. Penyakit ini sudah dikenal sejak lama, seorang bernama Bonoma dan Cestoni memberikan penjelasan terkait tungau penyebab Scabies sekitar tahun 1689. Biasanya penyakit ini menyerang di daerah yang tingkat higienitas-nya rendah dan lingkungan yang padat dengan penduduk,seperti misalnya di lingkungan pesantren.
Dalam dunia pesantren ada enigma yang menarik menyangkut penyakit gudik ini, seseorang dianggap belum menjadi santri kafah apabila santri tersebut belum terkena penyakit gudik. Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan timbul enigma seperti itu dalam pesantren?. Apa mungkin karena pesantren identik dengan lingkungan yang kotor, kurang tertata dan pandangan negatif lainnya. Eits..tapi jangan menjustisfikasi semua pesantren seperti itu. Sebenarnya jika kita melihat sistem dalam pesantren kita diajarkan dengan prinsip – prinsip kebersihan, misalnya dengan diadakan roan yang rutin tiap berapa hari sekali dan juga yang perlu digarisi bawahi bahwa semua orang berpotensi terkena penyakit ini, hanya saja jika di pesantren peluang terkena penyakit ini lebih besar, sebenarnya hal ini bisa dimaklumi karena dalam lingkungan pesantren santri punya latar belakang yang berbeda – beda. Mungkin ada santri yang bisa menjaga kebersihan, dan mungkin ada santri yang kurang bisa menjaga kebersihan serta kepeduliaanya terhadap kebersihan masih rendah. Nah hal inilah yang menjadi sebab musabab terkenannya penyakit ini, karena kondisi yang kurang bersih sangat berpotensi untuk timbulnya penyakit ini. Dan yang menarik di pesatren itu sangat kental dengan yang namanya nilai – nilai kebersamaan, misalnya ketika makan dilaksanakan secara bersama – sama , saat roan, dan mandi pun juga bersama – sama, dan saking tingginya nilai kebersamaan terkena gudik pun juga bersama – sama wkwkwk. Hmm sebenarnya bukan karena tingginya nilai kebersamaan sih, hanya saja penyakit ini sangat mudah menular, bisa karena kotak fisik atau bisa juga lewat pakaian yang biasanya jika di pesantren pakaian sering semrawut dimana saja. Apabila penyakit ini sudah mengenai satu santri implikasinya semua santri terancam terkena penyakit ini, karena berkembang biakana yang cepat dan mudahnya menular ke orang lain, ibarat virus zombie yang di film – film itu.
Sebenarnya apasih gejala penyakit ini?. Penyakit ini diawali dengan eritema pada kulit dan disertai dengan rasa gatal, kemudian berlanjut dengan iritasi, akibatnya seseorang merasa tidak tahan dan sering kali menggaruk – garuknya, akibatnya akan terjadi keropeng atau kerak bahkan juga bisa sampai timbul abses. Jika sudah seperti ini langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memutus siklus hidup tungau sesuai dengan apa yang di rekomendasikan oleh dokter. Yang paling penting bagi penderita dalam proses pengobatan adalah sabar, karena dalam pengobatan penyakit ini tidak bisa instan langsung sembuh. Maka dari itu menjaga kebersihan sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan penyakit – penyakit yang tidak diinginkan.
0 komentar:
Posting Komentar